Kamis, 10 Desember 2009

Read Aloud Handbook - Jim Trelease

Rasanya saya ingin langsung loncat kegirangan ketika melihat buku ini bertengger dengan manis disalah satu rak Toko Buku Leksika, Lenteng Agung. Karena sudah lama saya ingin membaca buku ini. Read Aloud Handbook menjadi salah buku satu buku yang banyak di rekomendasikan oleh para homeschooler luar negeri. Selama ini saya hanya berharap agar buku ini bisa diterjemahkan dan beredar di Indonesia. Alhamdulillah karya Jim Trelease ini akhirnya diterbitkan oleh Mizan.

Buku ini memberikan satu formula sederhana untuk mencerdaskan anak sejak dini yaitu dengan cara membacakan buku kepada anak. Dengan dibacakan buku maka kosa kata anak akan bertambah dengan pesat. Satu buku cerita anak memuat lebih banyak kata baru yang tidak kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Buku juga memuat berbagai topik ilmu pengetahuan untuk anak.


Buku ini membuat saya kembali melakukan suatu hal yang sudah berhenti saya lakukan yaitu membacakan buku untuk Rafif. Setelah Rafif bisa membaca saya berhenti membacakan buku untuknya. Karena ketika Rafif sudah pintar membaca saya merasa tugas saya selesai. Saya tidak ingin akhirnya Rafif malas membaca karena sudah ada saya yang terus membacakan buku untuknya. Ternyata membacakan buku buat anak tidak berarti membuat anak malas atau tidaktertarik lagi dengan membaca. Membacakan buku buat anak layaknya kita beriklan terus menerus kepada anak mengenai asyiknya membaca buku. Dalam buku Read Aloud Handbook dicontohkan restoran cepat saji Mc Donald sudah sangat terkenal dan banyak orang yang sangat menyukai berbagai pilihan burger yang disediakan direstoran tersebut. Tapi ini tidak membuat Mc Donald berhenti beriklan. Setiap tahun Mc Donald menghabiskan dana yang sangat besar untuk iklan. Mereka tidak ingin orang lupa dengan kelezatan burger mereka. Demikian juga halnya dengan buku, kita harus terus mengingatkan kelezatan buku kepada anak dengan cara terus membacakan buku kepada mereka walaupun mereka sudah bisa membaca.

Alasan lain mengapa anak tetap terus dibacakan buku menurut Jim Trelease adalah dengan dibacakan buku membuat anak bisa menikmati buku yang lebih tebal, lebih berbobot dengan jumlah kata juga yang lebih banyak. Kemampuan anak mendengar sudah terbentuk sejak anak masih dalam kandungan sehingga anak lebih bisa mencerna maksud daripada suatu kata ketika ia mendengarkan kata tersebut dibandingkan ketika dia melihat dan membaca sendiri kata tersebut. Buku-buku yang kami beli sekarang tidak lagi sekedar buku anak-anak bergambar yang hanya terdiri dari beberapa lembar. Sejak membaca Read Aloud Handbook saya mulai membacakan buku sejenis novel dengan gambar yang sedikit seperti Charlie and Chocolate Factory atau Kisah Menakjubkan Dalam Alquran, dan ternyata Rafif dan Aisyah bisa menikmatinya.

Selain kedua hal diatas dalam buku Read Aloud Handbook juga diberikan panduan cara membacakan buku untuk anak, jenis buku yang sesuai untuk setiap usia anak, cerita dari orang tua yang sudah menerapkan read aloud untuk anaknya dan pelajaran yang bisa diambil dari oprah, Harry Potter dan internet.

Buku ini sangat layak dibaca oleh para homeschooler dimana kecintaan akan buku sangat menunjang keberhasilan anak belajar secara mandiri.

1 komentar:

ummu TsaQiif mengatakan...

sy dapat buku ini hadiah dr teman waktu melahirkan dulu -baru dibaca setengahnya, hehe-

Summer Holiday

Libur telah tiba... Libur telah tiba... Hatiku gembira.... Siapa yang ga gembira kalau lagi liburan, apalagi kalau liburnya selama 11 min...